Keinginan
Bambang (51) untuk membeli sapi qurban akhirnya terwujud. Ayah satu
orang anak ini sehari-hari bekerja sebagai penarik becak di alun-alun
Kota Pasuruan ini mengaku sangat bahagia.
"Alhamdulillah, kulo tiyang mboten gadah, tesih saget qurban (Saya orang miskin masih bisa qurban)," kata Bambang, saat ditemui di rumahnya, Senin (14/10/2013) siang.
Saat ditemui di rumahnya Jalan Pucangan Nomor 9 RT 4 RW 4, Kecamatan
Purworejo, Bambang menceritakan bagaimana akhirnya ia bisa membeli
seekor sapi seharga Rp 13 juta.
Bambang menuturkan, uang yang dia gunakan adalah hasil pendapatan
setiap hari dari penghasilannya menarik becak selama lebih dari lima
tahun.
Bambang mengatakan, sehari-hari dia berangkat menarik becak dari
sekitar pukul 06.00 sampai pukul 12.00 Siang.
Maklum, usianya yang menginjak 50 tahun, membuatnya tak mampu mengayuh
becak terlalu lama. Dalam satu hari, biasanya dia mendapat hasil
sebanyak Rp 20.000-Rp 50.000. "Ya kadang Rp 20.000, kalau pas ramai bisa Rp 50.000," katanya.
Bambang mengaku juga mempunyai dua pelanggan tetap, yaitu seorang
pelajar SDN Pakuncen, dan pelajar SMPN 5 Pasuruan. Setiap hari, dia
mengantar jemput dua pelajar itu.
Sekali antar, dia mendapat upah Rp 3.000. Uang bayaran atau upah
tersebut, biasa dia ambil seminggu sekali, untuk dimasukan ke dalam
kotak penyimpanan di jok becak miliknya.
Pria yang mengaku tak pernah mengenyam pendidikan ini, menambahkan,
selain uang dari hasil keringatnya, ia juga dibantu istrinya Mahmuda
(46), yang bekerja sebagai tukang pijat. Istrinya, mendapat upah Rp
15.000 hingga 20.000, untuk satu orang yang dipijat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar