CHOOSE YOUR LANGUAGE:

CHOOSE YOUR LANGUAGE:

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kamis, 15 Agustus 2013

SMS TERAKHIR HABIBA AHMED ABD ELAZIZ DAN IBUNYA SAAT PEMBANTAIAN RABA'A ADAWIYYA

Namanya Habiba Ahmed Abd Elaziz, seorang jurnalis yang wafat di tangan kebiadaban militer Mesir pada tragedi pembantaian di lapangan Raba'a Adawiyah. Umurnya masih 26 tahun. Tapi di usia semuda itu, di umur-umur penuh mimpi dan khayalan ... ia telah menjemput syahidnya ... Innalillahi wa inna ilaihi Rajiun..

Berikut potongan SMS terakhir yang menggetarkan antara Habiba dengan ibunya, Sabreen Mangoud, sebagaimana dilansir harian The Guardian:

06.19
Mother: Habiba, what’s going on there? I went to sleep at 1:30, that’s 11:30 your time. What’s with the attack? Tell me.
(Habiba, apa yang terjadi di sana? Aku pergi tidur di 1:30, itu 11:30 waktu disana. Apakah benar serangan itu terjadi? Katakan padaku.)

Habiba: The army and the police are indeed moving around the gates. The media centre was turned into a field hospital and the square is on high alert.
(Tentara dan polisi memang bergerak di sekitar gerbang. Media center berubah menjadi sebuah rumah sakit lapangan dan alun-alun dalam siaga penuh)

Mother: Where are you?
(Kamu dimana?)

Habiba: Only journalists were allowed to remain in the building. I’m supposed to cover the monument in case the battle starts.
( Hanya wartawan yang diizinkan untuk tetap berada di dalam gedung. Saya harus meliput di monumen bila kasus serangan dimulai).

Mother: The monument is a bit far from Rabia.
( Jauhkah monumen itu dari Rabia)

Habiba: Field security is at every gate now. I am in the media centre. It isn’t far at all in fact, and the door is big and it can be broken through easily.
( Keamanan di setiap gerbang sekarang. Saya di media center. Tidak jauh sama sekali bahkan pintu utama jalan tembus kesana)

07:33
Mother: ... How are you doing?
(Gimana kabarmu?)

Habiba: I took three kinds of medication. It’s very cold here and I’m shivering. The crowds are massive and on high alert. Pray for us, mother.
(Saya berobat dan meminum tiga jenis obat. Di sini sangat dingin hingga saya menggigil. Banyak orang mulai waspada. Doakanlah kami, ibu).

Mother: God, keep us steadfast and give us power. God, grant us power over their necks. I entrust you to God the Almighty.
(Alloh membuat kita teguh dan memberi kita kuasa. Ya Rabb, berilah kami kekuatan atas diri mereka. Saya mempercayakanmu pada Alloh SWT)

Habiba: I’m heading to the platform in a little while. There are tanks there.
(Sebentar lagi saya mau ke depan. Ada tank disana)

Mother: God grant us steadfastness. God grant us victory. This is what I wrote on my page: God, I entrust to you all my brothers and sisters, sons and daughters in Rabia and Al Nahda, and all those who are protesting across Egypt. God I entrust to you with my husband Ahmed and my daughter Habiba. May we not be bereaved over any of them. God empower them and support them and keep them steadfast at the moment of encounter today.
(Alloh menganugerahi kita keteguhan. Alloh menganugerahi kita kemenangan. Ini adalah apa yang saya tulis pada halaman saya: Rabb, aku mempercayakan semua saudara-saudaraku, putra dan putri di Rabia dan Al Nahda, dan semua orang yang memprotes di seluruh Mesir. Rabb, saya mempercayakan kepada-Mu suami saya Ahmed dan anak saya Habiba. Semoga kita tidak berduka atas salah satu dari mereka. Rabb, berdayakan mereka dan dukung mereka dan jaga mereka teguh pada saat pertemuan hari ini).

12:46pm
Mother: Habiba, please reassure me. I’ve called thousands of times. Please, my darling, I’m worried sick. Tell me how you are. 
(Habiba, yakinkan saya. Saya meneleponmu ribuan kali. Ayolah, Sayang, aku mengkhawatirkanmu. Ceritakan bagaimana keadaanmu)

Ibunya Habiba belum mengetahui jika anaknya telah syahid dan terus berusaha menelepon.
---------------------------------------------------------------------------------- 

مَثَلُ الْمُؤْمِنِ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَ اشْتَكَى مِنْهُ عَضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
“Perumpamaan kaum mukmin dalam kasih sayang dan belas kasih serta cinta adalah seperti satu tubuh. Jika satu bagian anggota tubuh sakit maka akan merasa sakit seluruh tubuh dengan tidak bisa tidur dan merasa demam.” (HR. Bukhari dan Muslim) 

Habiba hanyalah satu dari ribuan korban jiwa yang menjemput syahidnya sejak kudeta berdarah di Mesir. Jangan lupa sertakan mereka dalam doa-doa kita, sungguh satu muslim dengan muslim lainnya ibarat satu tubuh, maka luka mereka selayaknya juga jadi luka bagi kita..

Ya Alloh..tunjukkanlah azab yang engkau janjikan pada orang-orang kafir, berikanlah pertolongan dan kemenangan pada orang-orang yang berjuang di jalan-Mu, wafatkanlah mereka dalam golongan orang-orang yang syahid ...

Allahummanshur ikhwaananal mujaahidiina fii mishr ... ... ...

BACA JUGA YANG INI:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar