Langit Gaza di teror pesawat tempur, roket dan misil zionis Israel, bahkan menurut rencananya akan dilanjutkan dengan serangan darat, tapi akhirnya gencatan senjata disepakati pada Kamis (22/11) dini hari dan
diumumkan dalam sebuah konferensi pers di Kairo, Mesir. Mungkin salah satu penyebab Israel bersedia gencatan senjata adalah
Masih segar dalam ingatan, kisah-kisah "misterius" yang selalu terjadi jika tentara zionis menginjakkan kaki di Gaza. Penduduk dan pejuang Palestina, wartawan bahkan tentara Israel sendiri seringkali menceritakan hal tersebut. Saksi-saksi yang tidak terbantahkan selalu melihat "pasukan misterius" atau "kekuatan lain" yang selalu ada bersama pejuang Palestina.
Pasukan Israel mengumpulkan tanda tangan menuntut pejabat Tel Aviv
untuk memikirkan kembali rencana serangan darat ke Gaza, karena mereka
takut menjadi korban. Kantor berita rezim Israel, Walla sebagaimana dikutip Mehr News melaporkan, "Pasukan Israel terlihat sangat ketakutan jika sampai
ditugaskan untuk melakukan serangan darat ke Jalur Gaza."
Israel
yang memulai menyerbu Gaza dengan serangan udara massif sejak Rabu
pekan lalu, dinilai ketakutan dengan serangan balasan Hamas yang
mengejutkan. Setelah Hamas diketahui mampu menjatuhkan roket hingga Tel
Aviv dan menjatuhkan sejumlah pesawat tempur serta menghantam kapal
perang Israel, Negara zionis itu mengajukan gencatan senjata. Namun, di pihak Palestina yang telah banyak jatuh korban termasuk
anak-anak, Hamas tidak mau gencatan senjata kecuali Israel bersedia
menghentikan operasi penangkapan dan mengakhiri blokade Gaza.
Dukungan sejumlah negara, khususnya Mesir dan Turki, membuat posisi
Hamas semakin kuat. Ditambah dengan dukungan umat Islam dan warga
internasional di berbagai penjuru dunia yang melakukan demonstrasi
membela Gaza.
Sementara itu di dalam kota Gaza sendiri, pria-pria bersenjata muncul ke jalan-jalan untuk
mengukuhkan gencatan senjata yang diakui sebagai kemenangan. Beberapa
orang lainnya mengemudi berkeliling kota sambil membunyikan klakson.
Di Gaza, sebuah pengeras suara di mesjid mengumandangkan "ALLOHU AKBAR" tanpa henti.
“Israel mengemis gencatan senjata karena mereka tidak bisa menghentikan
roket kita. Mereka mengebom kami, membunuh anak-anak dan perempuan tapi
mereka tidak bisa menghentikan perlawanan kami. Jadi, mereka harus
menyerah. Mereka belajar bahwa kami tidak bisa dikalahkan dengan bom.”
Tapi di Israel, gencatan senjata ini masih disertai dengan kewaspadaan
dan sikap skeptis. Beberapa bahkan menentang gencatan senjata dengan
kelompok Hamas ini. Sekolah-sekolah dan pusat bisnis di Tel Aviv hingga
jarak 40 km tutup sejak pagi hari ini, Kamis (22/11).
Zionis Israel akan tetap berusaha menduduki Palestina seutuhnya sampai kapanpun. Dan barisan Muhammad-pun akan selalu ada untuk Masjidil Aqsha tercinta.
Tak
kurang dari 140 orang termasuk wanita dan anak-anak syahid sejak
kebrutalan Israel memborbardir Gaza sejak 14 November lalu. Selama 8
hari itu, militer Israel mentargetkan 1.500 situs di Gaza dengan
serangan udara, akan tetapi 1.000 roket juga diluncurkan ke Israel oleh
pihak Hamas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar