CHOOSE YOUR LANGUAGE:

CHOOSE YOUR LANGUAGE:

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 02 April 2014

PARTAI ISLAM MUNAFIK, SOK SUCI, JUALAN AGAMA ?

Pastinya kita sering mendengar pernyataan-pernyataan judul diatas di lingkungan masyarakat. Atau mungkin pernyataan, agama kok dibawa-bawa ke politik??? Ustadz kok ikut politik??? Dan lainnya. Untuk aktivis, mungkin pernyataan yang sering di dengar adalah demokrasi, pemilu atau partai politik adalah kufur, kafir, thogut, najis atau lainnya.

Admin hanya ingin menulis tentang yang terjadi di masyarakat saja. Karena saya hanyalah seorang insan lemah yang faqir ilmu dan iman, tentunya bukanlah tandingan insan alim yang hafal dalil-dalil dari Al Qur'an atau Hadits. Lagi pula biasanya pernyataan-pernyataan yang ada di masyarakat dilontarkan oleh musuh-musuh Islam yang tidak menghendaki kejayaan Islam di negeri kita ini. Terutama kaum liberal yang memang dari sananya sudah disiapkan untuk merusak Islam langsung dari dalam.

Politik memang identik menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan, tipu sana sini, sikut kanan kiri, menggunting dalam lipatan, mengkhianati kawan atau saudara, semua ‘halal’ dalam politik. Maka tak heran, agama yang seharusnya merupakan hal yang sakral bagi umat manusia juga di jadikan bahan guyonan dan bualan politik, oleh segelintir orang.

Bahkan seorang pendeta Nasrani di Medan pernah mengatakan jika parpol di Indonesia sebenarnya cuma ada 3, parpol kanan, tengah dan kiri. Parpol kanan adalah partai agama, partai yang mengaplikasikan agamanya untuk semua ummat manusia. Parpol tengah adalah partai yang tergantung keadaan masyarakat, terkesan suka kamuflase. Parpol kiri adalah partai yang anti tuhan, karena anti tuhan segala cara akan ditempuh. Bahkan nama parpol di masing-masing jenisnya disebutkan dengan jelas, maka tidak heran jika sekarang banyak non Muslim yang memilih bergabung dengan parpol Islam atau yang berbasis massa Islam.

Admin sendiri hanya membaginya jadi 2, yaitu parpol agama dan sekuler.
Karena kita beragama Islam, tentunya yang kita maksud parpol agama adalah parpol berazas Islam yaitu, PKS (3),  PPP (9) dan PBB (14)

Ada juga parpol yang tidak berazas Islam namun berbasis massa Islam dan didukung oleh ormas Islam tertentu yaitu: PKB (2) dan PAN (8)

Menurut saya, kalau partai Islam membawa jargon Islam dan memperjuangkan suara masyarakat Islam ya memang harus begitu, namanya juga partai Islam. Justru jika mereka tidak membawa jargon Islam apalagi tidak menghiraukan aspirasi ummat Islam harus dipertanyakan. Jangan-jangan mereka cuma menipu untuk meraih dukungan dari ummat Islam saja.

Kalau parpol sekuler membawa jargon Islam???. Bukankah itu namanya pencitraan, penjiplakan, pemalsuan atau menipu??? Bukankah itu yang lebih pantas disebut munafik, sok suci atau jualan agama??? Lihat saja mereka ... 4 tahun menghantam Islam, membodohi ummat Islam, merencanakan dan membuat UU yang menistakan Islam ... Anggota DPR nya menginginkan penutupan situs-situs Islami terutama yang banyak bertemakan jihad dengan mengatakan jika situs-situs itu lebih berbahaya dari situs porno.
Lalu tiba-tiba berubah menjadi Islam saat mendekati masa kampanye dan pemilu.

Ada partai sekuler yang anti Islam, anti UU zakat, anti UU pornografi, Anti UU Jaminan Produk Halal, atau ketika menguasai DPR RI menjadi pencetus dan akhirnya bulat mensahkan UU anti teror yang akhirnya digunakan untuk pembenaran mengejar dan membunuhi aktivis Islam.

Kader-kadernya tiba-tiba saja berkerudung, berpeci, bahkan calegnya yang non Muslim dengan fasihnya mengucapkan assalamu'alaikum, alhamdulillah dan lainnya setiap kampanye. Menyumbang pesantren dan mesjid atau yayasan Islam lainnya. Ada juga caleg non Muslim dari partai sekuler membuat sticker, baliho dan spanduk dengan memakai baju takwa, bahkan dibagian paling atas menambahkan tulisan "Bismillah" dengan bahasa Arab yang akhirnya membuat warga di daerahnya marah dan mengamuk.

Ada juga calon pejabat daerah yang tiba-tiba sangat islami, berkerudung atau berpeci untuk mencari dukungan. Padahal sebelumnya anti Islam, anti jilbab, mendukung penuh liberalisme. Ketika sudah menjadi gubernur, bupati/ walikota??? Mereka pun kembali ke wujud aslinya, membuat aturan-aturan yang menistakan agama Alloh SWT yang mulia ini, membela aliran-aliran sesat atau menghantamkan ummat beragama yang berlainan.

Ketika kalah??? Berbuat rusuh, tidak mau mengakui kekalahannya, bahkan ada yang menentang pimpinan parpolnya dan dengan kalap menyatakan jika ini bukan sekedar pertarungan politik memperebutkan jabatan gubernur, tapi ini adalah pertarungan ideologi. Jika yang menang dari kalangan yang memang terkenal Islam-nya, berarti dia apa??? Yang pastinya sebuah ideologi yang memusuhi Islam.

Lihatlah mereka menjadi islami menjelang pemilu, membentuk atau menghidupkan lagi majelis taklim atau majelis dzikir dan lainnya. Setelah dapat suara dan menjadi pejabat atau anggota dewan??? Mereka pun sering mengeluarkan pernyataan yang menyakiti kaum Muslim.

Yang jadi masalah adalah kenapa parpol Islam selalu dikatakan menjual agama padahal mereka selalu menjalani semuanya yang diajarkan Islam setiap harinya. Atau dikatakan parpol Islam hanya Islamisasi politik (misalnya mengusulkan pembuatan UU zakat, UU pornografi, dan UU Jaminan Produk Halal) dengan merujuk pada ideologi mereka, Islam rahmatan lil alamin.

Jadi sudah tahu kan siapa yang menjual agama untuk politik dan siapa menggunakan politik untuk agama?
Kini sudah tahukan siapa ‘penjual’ agama sesungguhnya?
Siapa yang munafik atau sok suci?

Mereka menghancurkan agama ini secara sangat halus, pelan tapi pasti. Hingga saatnya nanti Islam hanya ada di masjid dan pesantren agar mudah dihancurkan. Di luar itu??? Kita harus jadi liberal, tidak beragama. Agama cukuplah jadi simbol dan rutinitas saja tanpa ada aplikasinya dalam kehidupan kita.

Pikiran kita diracuni setiap saat, sehingga akhirnya kita mengikuti apa kata mereka bahkan ikut "berjuang" bersama menjadi kaki tangan mereka untuk menghancurkan Islam. Apakah itu sudah terjadi di negeri ini??? Pernah dengar ada upaya merubah kurikulum pondok pesantren agar sesuai keinginan mereka? Sekarang mereka sudah mulai menjauhkan Islam dari pesantren.

Lalu, masihkah kita mau menjual agama kita hanya dengan janji-janji para penipu? Menghianati agama kita yang berarti menghianati Alloh SWT dan Rasul-Nya hanya dengan bayaran sembako atau uang beberapa rupiah saja???

Admin pribadi jika diberikan kesempatan memilih tentunya akan memilih partai Islam.

INGATLAH WAHAI UMAT ISLAM, agama kita jadi KOMODITAS POLITIK belaka oleh mereka. Semoga saja kaum Muslim akan semakin cerdas dan mencintai agamanya. Tidak mudah tertipu dan dengan ikhlas penuh semangat tidak hanya jadi penonton saja. tapi bersatu padu untuk ikut ambil bagian membangun sebuah bangunan yang super megah dan indah ... ISLAM.

Tidak hanya di Republik tercinta ini, tapi akan menaungi seluruh ummat manusia di dunia ... Aamiin ya Robb ... ... ...

BACA JUGA YANG INI:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar