Syiah di Indonesia semakin besar dan makin berani, mereka akan menguasai parlemen bersama
kaum sekuler liberal, sementara banyak muslim yang tidak tahu dan tanpa
sadar ikut berjuang bersama mereka. Akankah Indonesia bernasib seperti
Irak, Iran, Suriah, Mesir dan negara muslim lainnya ??? Di negara lain, misalnya Malaysia, syiah dinyatakan dilarang dan aparat keamanan selalu membubarkan mereka.
Walaupun sejak lama para ulama menyatakan syiah bukan Islam Syi’ah, di Indonesia sendiri ada beberapa ulama yang justru membela syiah. Akhirnya syiah
di Indonesia semakin berani unjuk gigi. Setelah menggelar perayaan
‘Idul Ghadir di Jakarta, syiah di daerah juga menggelar aksi terbuka
peringatan peristiwa karbala, baru-baru ini.
Dari video dan foto-foto acara, tampak bahwa jumlah wanitanya jauh lebih banyak. Hal ini menimbulkan kekhawatiran dan keprihatinan sekaligus. Bahwa mereka akan diperosokkan menjadi obyek nikah mut’ah (kawin kontrak) yang hakikatnya adalah zina.
“Kebanyakan yang ikut kaum wanita, hal ini sebagai cara mereka untuk mengikat pengikutnya. Bila mana kaum wanita banyak yang mengikut Syiah, maka mereka dengan mudah akan menjerat orang-orang supaya taat dalam agama Syiah dengan disuguhkan para sigheh (pelacur) atas nama mut’ah. Di zaman sekarang yang penuh dengan fitnah syahwat, seorang yang ingin meredam syahwatnya akan ditawari dengan sesuatu yang mereka labeli cap halal, yaitu mut’ah yang pada hakikatnya adalah perzinahan,” tulis laman Sunnah Care.
“Apa benar mereka beragama syiah???ato cuman ikut2an???” kata Satyatama Pradana mengomentari berita kirab tersebut di Fimadani.
Sebelumnya, pada acara Idul Ghadir di Jakarta, Khazanah Trans 7 mewawancarai sejumlah wanita peserta acara yang digelar IJABI di Gedung SMESCO, Jakarta Selatan, 26 Oktober 2013 itu. Wawancara itu menunjukkan, sejumlah wanita mengaku diajak ke acara itu tanpa memahami apa itu Syiah.
Sumber : bersamadakwah dan lainnya
Dari video dan foto-foto acara, tampak bahwa jumlah wanitanya jauh lebih banyak. Hal ini menimbulkan kekhawatiran dan keprihatinan sekaligus. Bahwa mereka akan diperosokkan menjadi obyek nikah mut’ah (kawin kontrak) yang hakikatnya adalah zina.
“Kebanyakan yang ikut kaum wanita, hal ini sebagai cara mereka untuk mengikat pengikutnya. Bila mana kaum wanita banyak yang mengikut Syiah, maka mereka dengan mudah akan menjerat orang-orang supaya taat dalam agama Syiah dengan disuguhkan para sigheh (pelacur) atas nama mut’ah. Di zaman sekarang yang penuh dengan fitnah syahwat, seorang yang ingin meredam syahwatnya akan ditawari dengan sesuatu yang mereka labeli cap halal, yaitu mut’ah yang pada hakikatnya adalah perzinahan,” tulis laman Sunnah Care.
“Apa benar mereka beragama syiah???ato cuman ikut2an???” kata Satyatama Pradana mengomentari berita kirab tersebut di Fimadani.
Sebelumnya, pada acara Idul Ghadir di Jakarta, Khazanah Trans 7 mewawancarai sejumlah wanita peserta acara yang digelar IJABI di Gedung SMESCO, Jakarta Selatan, 26 Oktober 2013 itu. Wawancara itu menunjukkan, sejumlah wanita mengaku diajak ke acara itu tanpa memahami apa itu Syiah.
Sumber : bersamadakwah dan lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar