Lewat akun twiternya @Yusuf_Mansur,
Ustadz muda ini meminta doa atas terjadinya kebakaran yang menimpa
Pondok Pesantren Darul Qur'an, Cipondoh, Tangerang, Banten.
“Saung DQ terbakar. Mohon doanya ya dan semoga Alloh memaafkan dan mengampuni semua kesalahan kami. + bnyk bljr. Mhn doa ya.”
Meski api berhasil dipadamkan, Ustadz Yusuf menerangkan, saung belajar santri habis dilalap api.
“Momentum banyak hal, termasuk kesalahan-kesalahan kami. Terimakasih doanya,” katanya.
Ustadz Yusuf juga mengucapkan terima kasih atas kesigapan aparat
kepolisian dan pemadam kebarakan dalam menangani musibah kebakaran ini
sehingga tidak merembet ke pemukiman di sekitar pesantren.
“Salam dari saya, pengurus, semua santri, buat seluruh keluarga besar
pengurus dan santri-santri di rumah masing-masing, kami baik-baik saja.
Alhamdulillah.”
Pondok Pesantren Darul Qur’an di kampung Ketapang, Cipondoh, Tangerang,
pimpinan Ustadz Yusuf Mansur terbakar, Jumat (4/10) petang. Meskipun
saung belajar santri habis dilalap api, ada sejumlah ‘keajaiban’ di
balik insiden kebakaran itu.
“Pemandangan penuh haru. Seribuan santri berdoa, beristighfar, berzikir. Keajaiban al Qur'an, mengundang Keajaiban Alloh. Cepat padamnya,” tulis Ustadz Yusuf Mansur di akun twitternya.
“Hanya keajaiban dari Alloh, ngembetnya ke saung-saung saja, tidak ke pemukiman, dan lain-lain. Makin cinta sama Qur'an dah. Alhamdulillah,” lanjutnya.
‘Keajaiban’ lainnya adalah santri-santri segera kembali ceria serta melanjutkan menghafal Qur’an pasca insiden kebakaran itu.
“Salah satu berkah dari musibah: dapat doa dari kawan-kawan. Jelang Isya, santri sudah bergembira lagi, sambil bercanda-canda sama saya, sampai jam 20. Lalu istirahat” ujar Yusuf Mansur.
Sabtu dini hari, seperti malam-malam sebelumnya, para santri tidak menunaikan shalat tahajud dan berdoa.
“Saya yang paling banget kudu introspeksi. Semoga Alloh ampuni saya, dan memberi kesempatan memperbaiki, termasuk soal manajerial. Bantu doa ya,” tambahnya.
Sebelumnya, Yusuf Mansur menjelaskan bahwa insiden kebakaran bermula saat ada seorang santri yang membakar kasur bekas. Namun, ia percaya, insiden itu hanya terjadi dengan izin Alloh dan di baliknya ada banyak hikmah
“Pemandangan penuh haru. Seribuan santri berdoa, beristighfar, berzikir. Keajaiban al Qur'an, mengundang Keajaiban Alloh. Cepat padamnya,” tulis Ustadz Yusuf Mansur di akun twitternya.
“Hanya keajaiban dari Alloh, ngembetnya ke saung-saung saja, tidak ke pemukiman, dan lain-lain. Makin cinta sama Qur'an dah. Alhamdulillah,” lanjutnya.
‘Keajaiban’ lainnya adalah santri-santri segera kembali ceria serta melanjutkan menghafal Qur’an pasca insiden kebakaran itu.
“Salah satu berkah dari musibah: dapat doa dari kawan-kawan. Jelang Isya, santri sudah bergembira lagi, sambil bercanda-canda sama saya, sampai jam 20. Lalu istirahat” ujar Yusuf Mansur.
Sabtu dini hari, seperti malam-malam sebelumnya, para santri tidak menunaikan shalat tahajud dan berdoa.
“Saya yang paling banget kudu introspeksi. Semoga Alloh ampuni saya, dan memberi kesempatan memperbaiki, termasuk soal manajerial. Bantu doa ya,” tambahnya.
Sebelumnya, Yusuf Mansur menjelaskan bahwa insiden kebakaran bermula saat ada seorang santri yang membakar kasur bekas. Namun, ia percaya, insiden itu hanya terjadi dengan izin Alloh dan di baliknya ada banyak hikmah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar