Sabtu (20/7) dinihari waktu Kairo, Mesir,
mengungkapkan empat muslimah pendukung presiden terpilih Mesir yang
dikudeta Muhammad Mursi meninggal dan lebih 200 orang lainnya cedera
akibat diserang di Provinsi Manshurah, 126 kilometer utara Kairo.
“Kami diserang oleh perusuh dan menewaskan empat wanita dan lebih 200 orang cedera,” kata Satuan Media Darurat Ikhwanul Muslimin pendukung Mursi. Disebutkan, sebagian korban dilarikan ke rumah sakit terdekat dan yang lainnya dirawat di satuan medis darurat di lapangan.
“Kami diserang oleh perusuh dan menewaskan empat wanita dan lebih 200 orang cedera,” kata Satuan Media Darurat Ikhwanul Muslimin pendukung Mursi. Disebutkan, sebagian korban dilarikan ke rumah sakit terdekat dan yang lainnya dirawat di satuan medis darurat di lapangan.
Pendukung Mursi pada Jumat (19/7) melancarkan unjuk rasa akbar di Kairo dan berbagai kota provinsi untuk menuntut pengembalian keabsahan Presiden Mursi yang digulingkan dalam kudeta militer tiga pekan lalu. Sejak digulingkan pada 3 Juli, Mursi ditahan di suatu tempat yang dirahasiakan. Amerika Serikat dan Uni Eropa telah mendesak penguasa transisi, namun ditolak dengan alasan keamanan.
Kelompok anti-Mursi juga pada Jumat melakukan unjuk rasa di Bundaran Tahrir untuk menuntut Mursi diadili. Hingga Sabtu dinihari waktu setempat suasana Kota Kairo relatif aman kendati terjadi unjuk rasa besar dari kedua pihak yang berseberangan. Selain di Kairo, unjuk rasa dari kedua kubu juga dilancarkan di berbagai kota
Empat orang muslimah pendukung Presiden Mursi gugur (syahid, insya
Alloh) setelah diserang orang-orang berpakaian preman, Jum’at (19/7)
waktu setempat bertepatan dengan 10 Ramadhan 1434 H. Salah satunya
adalah akhwat berusia 20 tahun, Hala Muhammad Abu Syaisyi.
Seperti merasakan cita-citanya mendapatkan syahid semakin dekat, status terakhir yang ditulisnya di facebook mengungkapkan kerinduan dan kecintaannya pada mati syahid.
"Kami mencintai kesyahidan jauh lebih besar daripada kami mencintai
kehidupan. Oleh karena itu jangan cabar kami. Bagi kami, syahid adalah
cita-cita tertinggi ,"
kata Hala dalam status terakhirnya di facebook seperti dikutip MesirKini.
kata Hala dalam status terakhirnya di facebook seperti dikutip MesirKini.
Seorang saksi mata mengatakan kepada Rassd.com, bahwa ia membawa dua
anaknya dalam kereta bayi sebab seperti sebelumnya, demo pendukung Mursi
adalah aksi damai. Namun tiba-tiba di sebuah jalan Manshurah sekelompok
orang berpakaian preman menyerang peserta long march. Anak-anak
menangis, sejumlah wanita menjerit dan suasana berubah mencekam
seketika. Suara tembakan pun terdengar. Beberapa orang terjatuh dengan
luka dan darah yang tercecer ke tanah.
Selain Hala, korban lain adalah Islam Abdul Gani (seorang apoteker
berusia 38 tahun, memiliki 4 anak), Amal Mutawally Farhat (45 tahun) dan
Jihad Musa. Seperti dilansir Rassd.com, Islam Abdul Gani terkena
tembakan bagian kepala, sedangkan Hala Muhammad Abu Syaisyi’ dan Amal
Mutawally Farhat terkena tembakan di bagian perut.
Sumber: Rassd.com, bersamadakwah dan sumber lainnya
Yang
ditandai di foto adalah 2 orang akhwat yang meninggal di Manshurah
malam sabtu ,,, akibat penganiyaan preman dibawah pengawasan polisi dan
militer....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar