23-25 Desember 2012 ..... Jakarta mulai tergenang banjir, walaupun tidak terlalu dalam, hanya beberapa CM - 1 M saja. Itupun hanya satu dua RW saja ........
31 Desember 2012 ..... Zikir Jalallah yang diselenggarakan di Monas oleh Majelis Rasulullah Saw pimpinan Habib Munzir Al Musawa berlangsung. Majelis Zikir yang lain juga melaksanakannya di tempat dan tema yang berbeda.... sangat sepi jika di bandingkan dengan yang di HI....
31 Desembar 2012 .... Pemda DKI Jakarta juga punya event, Jakarta Night Festival (JNF) namanya. Acara yang disebut-sebut sebagai kado tahun baru dari gubernur DKI Jakarta yang baru terpilih Joko Widodo untuk masyarakat DKI Jakarta berpusat di bunderan HI (Hotel Indonesia). 15 panggung didirikan, petasan serta kembang api dinyalakan, biaya untuk itu semua milyaran banyaknya.
1 Januari 2013 ... Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Unu Nurdin, menyatakan, volume
sampah di Jakarta melonjak sekira 10 persen dari hari biasa. Hal itu disebabkan oleh acara Jakarta Night Festival (JNF) yang
berlangsung pada pukul 21.00 WIB sampai dengan pukul 02.00 WIB dinihari
tadi.
Mengenai pelonjakan jumlah sampah dari JNF, Unu memperkirakan volume sampah mencapai 600 ton. Namun demikian, Unu mengklaim sejak matahari mulai terbit kembali pada 1 Januari ini, sampah di sepanjang jalur JNF semalam, begitu juga dengan sampah di lokasi hiburan lainnya sudah bersih. 330 petugas kebersihan diturunkan untuk mengangkut sampah.
Mengenai pelonjakan jumlah sampah dari JNF, Unu memperkirakan volume sampah mencapai 600 ton. Namun demikian, Unu mengklaim sejak matahari mulai terbit kembali pada 1 Januari ini, sampah di sepanjang jalur JNF semalam, begitu juga dengan sampah di lokasi hiburan lainnya sudah bersih. 330 petugas kebersihan diturunkan untuk mengangkut sampah.
14 Januari 2013 .... Banjir kembali menggenangi Jakarta.
17 Januari 2013 .... Banjir Jakarta makin meluas dan dalam, bahkan daerah yang belum pernah terendam banjir, tahun ini terendam juga.
Hhhhmmmmm..... Aku hanya bisa tertegun...
Teringat wejangan seorang sahabat saat banjir pertama tanggal 24 Desember 2012 dan disambung tanggal 1 Januari 2013 via telepon...
Malam ini... Aku makin tertegun.... mataku menerawang jauh...
Aku baru saja melihat gambar yang mengingatkanku kepada sahabatku itu...
Sebuah foto yang di upload seseorang yang disertai tausiah dari Habib Muhammad Rizieq Syihab “Setelah Sudirman - Thamrin diisi festival maksiat pada malam tahun baru, kini saatnya Alloh Subhanahu Wa Ta'ala menyapu kotoran maksiatnya dengan banjir se-Jakarta. Masih mau beli musibah dengan maksiat apa lagi?”
---
Di masa Umar bin Khattab jika melihat musibah, beliau ra akan berkata:
"Maksiat apa yang telah kalian lakukan ?"
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Sesungguhnya para mubadzir (pemboros) itu adalah saudara-saudara dari setan. Dan setan itu adalah makhluk yang ingkar terhadap Rabb-nya.”
(Qs. Al Isra: 27)
(Qs. Al Isra: 27)
Dan
mereka berkata: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menaati
pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan
kami dari jalan (yang benar). (QS. Al-Ahazab [33]:67)
Telah diketahui semua orang bahwa
perayaan tahun baru masehi bukanlah kebudayaan Islam. Bahkan kebudayaan
ini berasal dari kebudayaan non muslim. Dan Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada ummatnya untuk, meninggalkan dan
menjauhi perayaan-perayaan terutama yang berulang pada setiap tahunnya
(’Ied) yang berasal dari non muslim. Dalam
hadits yang shahih dari Anas bin Malik ra, dia berkata, saat Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah, mereka memiliki dua
hari besar untuk bermain-main. Lalu beliau bertanya, “Dua hari untuk apa
ini?”
Mereka menjawab, “Dua hari di mana kami sering bermain-main di masa Jahiliyyah.”
Lantas beliau bersabda: “Sesungguhnya Alloh telah menggantikan bagi kalian untuk keduanya dua hari yang lebih baik dari keduanya: Iedul Adha dan Iedul Fithri.” (HR. Abu Dawud)
Mereka menjawab, “Dua hari di mana kami sering bermain-main di masa Jahiliyyah.”
Lantas beliau bersabda: “Sesungguhnya Alloh telah menggantikan bagi kalian untuk keduanya dua hari yang lebih baik dari keduanya: Iedul Adha dan Iedul Fithri.” (HR. Abu Dawud)
Dan
dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash ra, dia berkata, “Barangsiapa yang
berdiam di negeri-negeri orang asing, lalu membuat tahun baru dan
festival seperti mereka serta menyerupai mereka hingga dia mati dalam
kondisi demikian, maka kelak dia akan dikumpulkan pada hari kiamat
bersama mereka.” (Lihat ‘Aun Al-Ma’bud Syarh Sunan Abi Daud, Syarah
hadits no. 3512)
Kemudian Alloh juga mengisyaratkan hal yang sama. Alloh Ta’ala menjelaskan ciri-ciri ‘Ibadur Rahman (hamba-hamba Alloh yang beriman):
نيذلاو ال نودهشي روزلا اذإو اورم وغللاب اورم امارك
Artinya: “Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.” (Qs. Al Furqan: 72)
Artinya: “Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.” (Qs. Al Furqan: 72)
Sebagian ulama seperti Rabi’
bin Annas rahimahullah menafsirkan روزلا (az zuur) pada ayat diatas
dengan “hari-hari besar kaum musyrikin” (Lihat Mukhtashor Al Iqtidho‘)
Maka, sikap hamba-hamba Alloh yang beriman terhadap perayaan orang-orang non muslim adalah tidak mengikutinya, namun berlalu saja dengan penuh kemuliaan sebagai seorang muslim. Maka juga termasuk bentuk merayakan seperti menghadiri, atau minimal hanya membeli terompet saja untuk merayakannya, hal ini bertentangan dengan ayat diatas dan patut diragukan keimanannya.
Maka, sikap hamba-hamba Alloh yang beriman terhadap perayaan orang-orang non muslim adalah tidak mengikutinya, namun berlalu saja dengan penuh kemuliaan sebagai seorang muslim. Maka juga termasuk bentuk merayakan seperti menghadiri, atau minimal hanya membeli terompet saja untuk merayakannya, hal ini bertentangan dengan ayat diatas dan patut diragukan keimanannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar