Jadi cara memandikan jenazah itu adalah sebagai berikut:
Pertama,
siramlah badan jenazah yang sebelah kanan, setelah itu basuhlah anggota badan yang biasa dibasuh ketika wudhu, misalnya wajahnya, tangannya, kepalanya, telinganya, telapak tangannya dan kakinya tetapi tidak berarti jenazah itu diwudhui, sebab dia sudah terlepas dari kewajiban shalat. Setelah beres itu semua, barulah membasuh seluruh badannya.
Dari Ummu Athiyah ra, dia berkata: Rasulullah saw pernah masuk kepada kami, yaitu ketika putrinya (Ummu ‘Athiyah) meninggal dunia, Rasulullah saw berkata: “Mandikanlah 3x atau 5x atau lebih kalau sekiranya perlu, yaitu dengan air dan bidara (semacam sabun) dan yang terakhir memakai kapur atau yang sebanding dengan itu. Jika telah selesai beritahukanlah saya !”. Setelah selesai dimandikan, kami memberi tahu beliau, kemudian Rasulullah saw memberikan sarungnya, sambil berkata: “Nah…
bungkuslah mayat ini dengan sarung ini ” (HR Bukhari I: 218, Muslim: 467, Tirmidzi: 99).
Memandikan mayat itu dengan rata, 3x, 5x atau berapa saja kalau masih belum bersih. Airnya dicampur dengan bidara atau semacam sabun atau memakai kapur barus agar tidak licin. Setelah beres dimandikan, kita mengambil kapur barus yang dicampur dengan sedikit air, setelah itu dioleskan (dibalurkan) sampai rata ke seluruh badannya. Baru setelah itu, jenazah dibungkus (dikafani).
Imam Malik berkata; “Dalam memandikan mayat, menurut pendapat saya, tidak ada batas ketentuan waktunya, demikian pula tidak ada ketentuan yang tertentu, tetapi pokoknya badan mayat itu dibersihkan dengan sebaik-baiknya" (HR. at. Tirmidzi).
Cara memandikan jenazah itu demikian:
Sediakan dipan lebih dulu atau batang pisang yang sudah dibersihkan. Kemudian letakkan jenazah itu di atasnya, sediakan gayung dan ember yang telah di isi dengan air.
Sabun, kapur barus yang sudah ditumbuk halus dan beri air sedikit. Setelah itu, jenazah diletakkan diatas tempat yang telah disediakan kemudian buka bajunya dan jagalah auratnya.
Siramlah badannya mulai sebelah kanan, kemudian siramlah dengan air tadi, semua anggota wudhunya, kemudian setelah itu mandikanlah sampai bersih. Jangan sekali-kali dipijit perutnya untuk dikeluarkan kotorannya. Memandikan jenazah ini seperti kita memandikan orang yang masih hidup.
Setelah dimandikan, keringkanlah dengan handuk, lalu diolesi (dibalur) dengan kapur barus setelah itu baru dikafani..
(Kutipan buku: Pemeliharaan Jenazah oleh ustadz KHE. Abdullah, alm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar