Prabowo Hatta mengatakan akan memberikan hak berjilbab kepada Polwan jika dipercaya memimpin negeri ini. Menurut Prabowo Hatta, negara tidak boleh menghalangi hak polisi wanita (polwan) untuk
berjilbab. Setiap muslimah punya hak untuk menjalankan ibadah sesuai
keyakinannya tak terkecuali bagi seorang polisi.
Hal itu dikemukakan Anggota Dewan Pakar Timses Prabowo Hatta, Hidayat Nur
Wahid.
Ia mengatakan jika capres-cawapres yang diusung Koalisi Merah
Putih itu terpilih, dia yakin hak itu akan diberikan kepada polwan.
Sebab, negara harus menjamin kebebasan warganya dalam menjalankan
keyakinan masing-masing sesuai agama yang dipeluk.
"(Berjilbab) Itu hak asasi. Polwan harus diberikan haknya untuk
menjalankan keyakinan mereka," kata dia kepada Republika, Kamis (5/6).
Menurutnya, hak berjilbab juga harus diterapkan di semua instansi
pemerintahan. Baik TNI, Polri, PNS atau yang lain. Sebab, kata dia,
berjilbab tidak akan pernah mengganggu profesionalitas perempuan dalam
bekerja.
Justru mereka akan merasa semakin nyaman dan tenang saat menjalani
pekerjaan karena telah memenuhi kewajibannya.
"Jadi tidak hanya untuk polisi. Kita akan terus mendorongnya karena itu
bagian dari hak asasi," ujarnya. (ROL)
Tentunya
ini bertolak belakang dengan kandidat lain yang lewat partainya menginstruksikan untuk
memata-matai masjid yang bagi ummat Islam merupakan sebuah penghinaan. Ditambah lagi dengan pujian terhadap syiah dan mengatakan jika mereka memimpin akan menghapus Perda Syariah yang menurut mereka Perda Syariah justru menghina Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar