Addy Hasan, salah seorang alumni Pondok Pesantren Gontor melayangan
surat protes kepada Tribunnews.com, hari ini Kamis (29/5/2014).
Protes yang ia layangkan terkait dengan pemberitaan berjudul "Santri Gontor Nilai Jokowi-JK Pemimpin yang diminta, Bukan Mencalonkan Diri" yang dipublish Tribunnews.com, Rabu 28 Mei 2014 pukul 23:12 WIB. http://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2014/05/28/santri-gontor-nilai-jokowi-jk-pemimpin-yang-diminta-bukan-mencalonkan-diri.
"Saya mewakili teman-teman alumni yang tergabung dalam IKPM keberatan dengan judul tersebut. Dalam judul berita tersebut ditulis "Santri". Judul berita ini sangat tidak lazim dan berbau politis karena "santri" tidak boleh berpolitik di dalam pondok. Kredibilitas nara sumber dipertanyakan," ujar Addy Hasan
Hal lainnya, nama besar Gontor dalam judul itu sangat tidak elegan. Lain halnya jika Kyai Gontor sendiri yang mengucapkannya, bukan santri yang cuma numpang belajar.
"Dalam berita tersebut disebut nama santri Gontor saudara Ali Akbar yang dipertanyakan sejauh mana kredibilitas dia bisa menjadi nara sumber mengatasnamakan Gontor. Apakah wartawan Tribunnews tidak memiliki keakuratan dalam pemberitaan atau narasumber lain yang lebih mumpuni?" Addy mempertanyakan.
Tiba-tiba saja saudara Ali Akbar ditulis sebagai penyanyi rock? Santri yang bernyanyi rock menjadi nara sumber Tribunnews?" tanyanya lagi.
Addy juga mempertanyakan lokasi tempat wawancara antara saudara Ali dan wartawan Tribunnews yang tidak disebutkan. Ia kemudian mempertanyakan yang menimbulkan spekulasi motif di balik pemberitaan ini.
"Kami mewakili ratusan ribu alumni keberatan penyebutan nama santri Gontor dalam pemberitaan tersebut. Dalam sejarahnya Gontor Berdiri di atas dan untuk Semua Golongan. Tidak ada satu golongan pun yang bisa mengklaim mewakili Gontor untuk kepentingan politik sesaat," Addy menegaskan kembali.
Addy kemudian meminta agar berita tersebut secepatnya diturunkan secepat-cepatnya sebelum pukul 06.00 WIB, Kamis, 29 Mei 2014.
"Jika Surat Keberatan ini dalam 1 X 24 jam tidak digubris maka kami akan melayangkan somasi ke Pemimpin Redaksi Tribunnews yang telah mencemarkan nama "Pondok Gontor" demi kepentingan politik sesaat," pungkasnya.
Protes yang ia layangkan terkait dengan pemberitaan berjudul "Santri Gontor Nilai Jokowi-JK Pemimpin yang diminta, Bukan Mencalonkan Diri" yang dipublish Tribunnews.com, Rabu 28 Mei 2014 pukul 23:12 WIB. http://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2014/05/28/santri-gontor-nilai-jokowi-jk-pemimpin-yang-diminta-bukan-mencalonkan-diri.
"Saya mewakili teman-teman alumni yang tergabung dalam IKPM keberatan dengan judul tersebut. Dalam judul berita tersebut ditulis "Santri". Judul berita ini sangat tidak lazim dan berbau politis karena "santri" tidak boleh berpolitik di dalam pondok. Kredibilitas nara sumber dipertanyakan," ujar Addy Hasan
Hal lainnya, nama besar Gontor dalam judul itu sangat tidak elegan. Lain halnya jika Kyai Gontor sendiri yang mengucapkannya, bukan santri yang cuma numpang belajar.
"Dalam berita tersebut disebut nama santri Gontor saudara Ali Akbar yang dipertanyakan sejauh mana kredibilitas dia bisa menjadi nara sumber mengatasnamakan Gontor. Apakah wartawan Tribunnews tidak memiliki keakuratan dalam pemberitaan atau narasumber lain yang lebih mumpuni?" Addy mempertanyakan.
Tiba-tiba saja saudara Ali Akbar ditulis sebagai penyanyi rock? Santri yang bernyanyi rock menjadi nara sumber Tribunnews?" tanyanya lagi.
Addy juga mempertanyakan lokasi tempat wawancara antara saudara Ali dan wartawan Tribunnews yang tidak disebutkan. Ia kemudian mempertanyakan yang menimbulkan spekulasi motif di balik pemberitaan ini.
"Kami mewakili ratusan ribu alumni keberatan penyebutan nama santri Gontor dalam pemberitaan tersebut. Dalam sejarahnya Gontor Berdiri di atas dan untuk Semua Golongan. Tidak ada satu golongan pun yang bisa mengklaim mewakili Gontor untuk kepentingan politik sesaat," Addy menegaskan kembali.
Addy kemudian meminta agar berita tersebut secepatnya diturunkan secepat-cepatnya sebelum pukul 06.00 WIB, Kamis, 29 Mei 2014.
"Jika Surat Keberatan ini dalam 1 X 24 jam tidak digubris maka kami akan melayangkan somasi ke Pemimpin Redaksi Tribunnews yang telah mencemarkan nama "Pondok Gontor" demi kepentingan politik sesaat," pungkasnya.
Sumber: Tribunnews
HATI-HATI FITNAH DAN ADU DOMBA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar