CHOOSE YOUR LANGUAGE:

CHOOSE YOUR LANGUAGE:

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Minggu, 12 Januari 2014

MEREKA SATU SUARA, BAGAIMANA DENGAN KITA ???


Ratusan waria turun ke jalan, Minggu (12/1/2014), ikut pawai yang digelar Sekretariat Nasional Joko Widodo (Seknas Jokowi) mendukung Jokowi menjadi calon presiden dalam Pilpres 2014. Pawai dimulai dari patung kuda depan Gedung Bank Indonesia, Jalan MH Thamrin, hingga bundaran Hotel Indonesia, tepatnya di sebelah Gedung UOB Plaza, Jalan Jenderal Sudirman. Mereka sepakat satu suara, mendukung Jokowi menjadi Presiden RI di pemilu 2014.

Pelajaran untuk kita semua ... ... ... Jika waria satu suara, anehnya kalangan aktivis pengajian dan orang-orang yang "merasa" ingin menegakkan syariat Islam malah mengkampanyekan Golput. Bersikap abstain dalam Pemilu dan membiarkan Waria, LGBT, sekuler liiberal menguasai Indonesia. Dalih dan dalil Golput pun diada-adakan. Ada yang bersumber dari Al Qur'an dan Sunnah. Tentu dengan pemahaman yang dipaksakan.

Kelompok ini seakan melupakan ayat-ayat lain yang sangat banyak tentang masalah kewajiban memakmurkan bumi, dunia dan seisinya harus diisi orang-orang sholeh, ayat seputar kewajiban menebar manfaat, atau hadits-hadits yang mewajibkan kita untuk menanam kebajikan sekecil apapun walau pada saat itu Kiamat terjadi. Entah propaganda Golput sangat sukses di negara-negara berpenduduk mayoritas Islam. Pemahaman yang tidak didukung instrumen-instrumen fiqh. Karena yang dipikirkan dan diomongkan hanya sekedar "berhukum dengan hukum Alloh" atau "menjadi Muslim Kaffah". Tanpa melihat diri sendiri dan organisasinya jauh dari Kaafaah apalagi berhukum dengan hukum Alloh.

Anehnya lagi, jika ada saudara-saudara Muslim lain yang berjuang dan ikut serta, sibuk mengkafirkan dan menganggap sebagai keledai bodoh. Seakan dirinya adalah pawang keledai yang terjatuh 2 kali ke dalam lubang yang sama.

Belum lagi mereka yang saling fitnah, saling hujat sesama parpol Islam.

Apakah sudah tidak ada lagi seorang Muslim yang baik dari sekian banyak yang buruk ??? Jika memang pilihannya hanya mereka yang berpura-pura sebagai Muslim, tentu tidaklah salah jika kita lebih memilih golput. Tapi ketika masih ada pilihan yang lebih baik, kenapa kita harus mengajak saudara kita yang lain agar golput saja ???

Apakah kita serahkan saja negara ini kepada mereka ??? Para penipu yang mengaku seorang Muslim ??? Kaum sekuler liberal, mereka yang anti Islam, anti jilbab, pendukung porno aksi dan pornografi, pendukung lesbian dan homo, pendukung minuman keras, pendukung prostitusi, membiayai sepenuhnya pesta non Muslim tapi melarang syiar Islam di malam takbir, atau yang mengaku sebagai anak sebuah ormas Islam, tapi berniat menggusur makam para sesepuhnya, mendukung berdirinya menara Jakarta.

Seorang Belanda, pencetus adu domba para pejuang Muslim di Aceh khususnya dan Indonesia umumnya, Snouck Hurgronje berpesan: 
"BIARKAN UMAT ISLAM ITU BERLAKU APA SAJA, ASAL JANGAN MASUK RANAH POLITIK"

Lalu ??? Siapakah yang terjebak dengan pemikiran ini???

BACA JUGA YANG INI:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar