Isham As Syar’abi adalah seorang mahasiswa asal Yaman yang tinggal di negara bagian Arizona. Dia dipaksa untuk melakukan perzinaan oleh lima mahasiswi Amerika Serikat di apartemennya yang letaknya berdekatan dengan kampus tempat dimana ia menuntut ilmu.
Sebagaimana yang dilansir oleh Al Arabiya (13/5/2012) lima orang perempuan yang juga merupakan teman satu fakultas memasuki apartemen yang ditinggali oleh Isham As Syar’abi, kemudian mereka melepas pakaian setelah mengunci pintu apartemen untuk menghalangi agar pemuda Yaman tersebut tidak bisa melarikan diri. Namun pemuda itu berhasil keluar dari apartemennya setelah melompat melalui jendela kamarnya.
Setelah berhasil keluar dari apartemennya Isham segera melapor ke pos keamanan terdekat hingga aparat keamanan berhasil menangkap lima mahasiswi tersebut.
Menurut hasil penyidikan, diketahui bahwa kelima mahasiswi itu telah berkali-kali mengajak Isham melakukan perzinaan. Namun pemuda Yaman itu menolaknya karena menurutnya hal itu dilarang oleh agama jika tidak didasari oleh pernikahan.
( QS. Al Isra’: 32 ).
Ayat ini mengharamkan mendekati zina, larangan untuk melakukan zina jelas lebih keras lagi. Zina disebut sebagai “fâhisyah” yakni perbuatan keji atau kotor yang sudah mencapai tingkat yang tinggi dan diakui kekejiannya oleh setiap orang yang berakal, bahkan oleh sebagian banyak binatang, sebagaimana riwayat ‘Amru bin Maimun ra ia berkata:
رَأَيْتُ فِي الْجَاهِلِيَّةِ قِرْدَةً اجْتَمَعَ عَلَيْهَا قِرَدَةٌ قَدْ زَنَتْ فَرَجَمُوهَا فَرَجَمْتُهَا مَعَهُمْ
“Aku pernah melihat di zaman jahiliyyah seekor monyet sedang dikerumuni oleh monyet-monyet lainnya. Monyet itu telah berzina lalu monyet-monyet lain merajamnya (melempari dengan batu) dan aku ikut merajamnya bersama mereka”. [HR. Bukhari, No. 3560].
Dari Abu Umamah: Sesungguhnya seorang pemuda mendatangi Nabi Saw lalu berkata; Wahai Rasulullah! Izinkan aku untuk berzina.
Orang-orang mendatanginya lalu melarangnya, mereka berkata; diamlah!.
Rasulullah Saw bersabda; “Mendekatlah.”
Ia mendekat lalu duduk kemudian Rasulullah Saw bersabda; “Apa kau menyukainya (orang lain) berzina dengan ibumu?” pemuda itu menjawab; Tidak, demi Alloh wahai Rasulullah, semoga Alloh menjadikanku sebagai penebus Tuan.
Nabi Saw bersabda; "Orang-orang juga tidak menyukainya berzina dengan ibu-ibu mereka.”
Rasulullah Saw bersabda; “Apa kau menyukainya berzina dengan putrimu?” Tidak, demi Alloh wahai Rasulullah semoga Alloh menjadikanku sebagai penebus Tuan.
Nabi Saw bersabda; "Orang-orang juga tidak menyukai berzina dengan putri-putri mereka.” … Kemudian Rasulullah Saw meletakkan tangan beliau pada pemuda itu dan berdoa;
اللَّهُمَّ اغْفِرْ ذَنْبَهُ وَطَهِّرْ قَلْبَهُ وَحَصِّنْ فَرْجَهُ
“Ya Alloh! Ampunilah dosanya, bersihkan hatinya, jagalah kemaluannya.” Setelah itu pemuda itu tidak pernah melirik apa pun. [HR. Ahmad, No. 21185]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar