CHOOSE YOUR LANGUAGE:

CHOOSE YOUR LANGUAGE:

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Jumat, 25 Maret 2011

MENUJU SEBUAH PERNIKAHAN


Innamal a'malu binniyat....... Niat adalah kebangkitan jiwa dan kecenderungan pada apa-apa yang muncul padanya berupa tujuan yang dituntut yang penting baginya, baik secara segera maupun ditangguhkan.

Niat Ketika Memilih Pendamping
Rasulullah bersabda "Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) karena silau akan kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan akhlaknya, maka tidak akan pernah pernikahan itu diberkahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang wanita karena kedudukannya, Alloh akan menambahkan kehinaan kepadanya, siapa yang menikahinya karena kekayaan, Alloh hanya akan memberinya kemiskinan, Siapa yang menikahi wanita karena bagus nasabnya, Alloh akan menambahkan kerendahan padanya, Namun siapa yang menikah hanya karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya atau karena ingin mempererat kasih sayang, Alloh senantiasa memberi barakah dan menambah kebarakahan itu padanya."(HR. Thabrani)

"Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin saja kecantikan itu membuatmu hina. Jangan kamu menikahi wanita karena harta/ tahtanya mungkin saja harta/ tahtanya membuatmu melampaui batas. Akan tetapi nikahilah wanita karena agamanya. Sebab, seorang budak wanita yang shaleh, meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama". (HR. Ibnu Majah).
Nabi Saw bersabda: "Janganlah kalian menikahi kerabat dekat, sebab (akibatnya) dapat melahirkan anak yang lemah (baik akal dan fisiknya)" (Al Hadits).
Dari Jabir ra, Sesungguhnya Nabi Saw telah bersabda, "Sesungguhnya perempuan itu dinikahi orang karena agamanya, kedudukan, hartanya, dan kecantikannya; maka pilihlah yang beragama." (HR. Muslim dan Tirmidzi).

Niat dalam Proses Pernikahan
Masalah niat tak berhenti sampai memilih pendamping. Niat masih terus menyertai berbagai urusan yang berkenaan dengan terjadinya pernikahan. Mulai dari memberi mahar, menebar undangan walimah, menyelenggarakan walimah.
Walimah lebih dari dua hari lebih dekat pada mudharat, sedang walimah hari ketiga termasuk riya'.

"Berikanlah mahar (mas kawin) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan."(QS An Nisaa (4): 4).
Rasulullah Saw bersabda: "Wanita yang paling agung barakahnya, adalah yang paling ringan maharnya" (HR. Ahmad, Al Hakim, Al Baihaqi dengan sanad yang shahih).
Dari Aisyah, bahwasanya Rasulullah Saw telah bersabda, "Sesungguhnya berkah nikah yang besar ialah yang sederhana belanjanya (maharnya)" (HR. Ahmad).
Nabi Saw pernah berjanji: "Jangan mempermahal nilai mahar. Sesungguhnya kalau lelaki itu mulia di dunia dan takwa di sisi Alloh, maka Rasulullah sendiri yang akan menjadi wali pernikahannya." (HR. Ashhabus Sunan).
Dari Anas, dia berkata: "Abu Thalhah menikahi Ummu Sulaim dengan mahar berupa keIslamannya" (Ditakhrij dari An Nasa'i).. Subhanallah..

Proses pernikahan mempengaruhi niat.
Proses pernikahan yang sederhana dan mudah insya Alloh akan mendekatkan kepada bersihnya niat, memudahkan proses pernikahan bisa menjernihkan niat. Sedangkan mempersulit proses pernikahan akan mengkotori niat.
"Adakanlah perayaan sekalipun hanya memotong seekor kambing." (HR. Bukhari dan Muslim)

Pernikahan haruslah memenuhi kriteria Lillah, Billah, dan Ilallah. Yang dimaksud Lillah, ialah niat nikah itu harus karena Alloh.
Proses dan caranya harus Billah, sesuai dengan ketentuan dari Alloh.. Termasuk didalamnya dalam pemilihan calon, dan proses menuju jenjang pernikahan (bersih dari pacaran/ nafsu atau tidak).
Terakhir Ilallah, tujuannya dalam rangka menggapai keridhoan Alloh. Sehingga dalam penyelenggaraan nikah tidak bermaksiat pada Alloh; misalnya: adanya pemisahan antara tamu lelaki dan wanita, tidak berlebih-lebihan, tidak makan sambil berdiri (adab makanan dimasyarakat biasanya standing party, ini yang harus di hindari, padahal tidak dicontohkan oleh Rasulullah Saw yang demikian), Pengantin tidak disandingkan, adab mendo'akan pengantin dengan do'a: Barokallahu laka wa baroka 'alaikum wa jama'a baynakuma fii khoir.. (Semoga Alloh memberkahi kalian dan melimpahkan barakah kepada kalian), tidak bersalaman dengan lawan jenis, Tidak berhias secara berlebihan ("Dan janganlah bertabarruj (berhias) seperti tabarrujnya jahiliyah yang pertama" - QS. Al Ahzab (33).

Meraih Pernikahan Ruhani
Jika seseorang sudah dipenuhi dengan kecintaan dan kerinduan pada Alloh, maka ia akan berusaha mencari seseorang yang sama dengannya. Secara psikologis, seseorang akan merasa tenang dan tentram jika berdampingan dengan orang yang sama dengannya, baik dalam perasaan, pandangan hidup dan lain sebagainya.

Karena itu, berbahagialah seseorang yang dapat merasakan cinta Alloh dari pasangan hidupnya, yakni orang yang dalam hatinya Alloh hadir secara penuh. Mereka saling mencintai bukan atas nama diri mereka, melainkan atas nama Alloh dan untuk Alloh.
Betapa indahnya pertemuan dua insan yang saling mencintai dan merindukan Alloh. Pernikahan mereka bukanlah semata-mata pertemuan dua insan yang berlainan jenis, melainkan pertemuan dua ruhani yang sedang meniti perjalanan menuju Alloh, kekasih yang mereka cintai. Itulah yang dimaksud dengan pernikahan ruhani.

KALO KITA BERKUALITAS DI SISI ALLOH, PASTI YANG AKAN DATANG JUGA SEORANG (JODOH UNTUK KITA) YANG BERKUALITAS PULA (Al Izzah 18/ Th.2)

Penutup
"Hai, orang-orang beriman !! Janganlah kamu mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Alloh kepada kamu dan jangan kamu melampaui batas, karena Alloh tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas." (QS Al Maidaah (5): 87).

Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Dan sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (QS Alam Nasyrah (94): 5-6)

BACA JUGA YANG INI:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar