Bismillahirrahmanirrahiim (dengan menyebut nama Allah yang mempunyai sifat Maha Pengasih dan Maha Penyayang).
Inilah sebuah dekralasi Cinta. Tidak ada ungkapan, deklarasi yang setiap saat, moment, kegiatan yang mencirikan ibadah mengucapkan kata ini.
Menjelang akhir hayatnya di penghujung nafas terakhir Beliau berbisik kepada Fatimah putri sang panglima perang, pemimpin negara dan juga kekasih Allah: "Ummatku, Ummatku, Ummatku". Ulasan K.H Adnan Firdaus dalam bukunya Detik-detik Terakhir Kehidupan Rasullah Saw menguraikan bahwa sebuah buah cinta menggugah seluruh sel-sel tubuh, jiwa Beliau yang akan beliau temui nanti di hadapan Allah azza wajalla dan beliau rindukan bercengkrama bersama.
Cinta sang Rasul akan umatnya terbukti ketika beliau ditolak dakwahnya pada negeri Thaif. Ketika malaikat datang untuk menawarkan membalikkan negeri Thaif. Namun Rasulullah Saw tidak menerima tawaran tersebut, namun Rasulullah berdoa kepada Allah Ya allah jadikanlah ............ anak keturunannya mengenal keagungan-Mu
Rasulullah Shallallhu 'alaihi wassalam sebagai seorang manusia biasa mempunyai rasa suka akan benci. Kasih sayang Rasul terhadap manusia terlihat ketika seorang badwi buang hajad di mesjid. Ketika itu datang sahabat ingin membunuh sang badwi. Rasul melarang mereka untuk membunuhnya dan menyuruh mencari air untuk membersihkan bekas buang air badwi tersebut. Badwi itu di nasehati oleh Rasul tentang adab buang air kecil.
Sebuah cerita bagaimana Rasul mencintai umatnya terlahir dari rasa kasih sayang imani, dan sesuai dengan sumber Islam yakni qur'ani. Dan menyentuh relung sanubari yang firi sahabat-sahabat, tabiin tabi’ tabiin dan kita yang berada 14 abad dari masa beliau.
Getaran cinta Rasul kepada ummatnya terwajantahkan dalam persaudaraan kaum Anshar dan Muhajirin dan tidak menimbul konflik dan keresahan sosial. Cinta persaudaraan karena Allah SWT.
Sudahkah cinta Rasulullah Shallallhu 'alaihi wassalam menyapa kita?
Ustadz Muhamad Yunus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar