CHOOSE YOUR LANGUAGE:

CHOOSE YOUR LANGUAGE:

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Minggu, 02 Mei 2010

AKU HERAN


Aku heran…
Hari gini masih ada aja yang mukul-mukul anak. Serem banget. Aku berpikir bagaimana psikis anak itu nanti… di sekolah… Hal itu yang sering membuat seorang anak jadi nakal… males belajar.

Terlepas dari nakal atau tidak anak itu, seharusnya mereka gak berhak memperlakukan dia seperti bukan perlakuan orang tua kepada anaknya…

“Wah… wah… gak mau… gak mau…”
Udah, sini… dasar anak bandel… udah gak usah sekolah sekalian…
(seorang ibu menarik tas sekolah anaknya, anaknya mencoba mempertahankan tas itu)
Biar buang aja sekalian (Ibu melempar tas ke jalan) sang anak mengejar dan memungut tas.
Ngapain di ambil, bukannya kamu gak mau sekolah, sini buang aja yang jauh… (sekarang bapaknya ikut memarahi si anak, terjadi lagi perebutan tas hingga tas anak itu, copot talinya…) “Bapak jangan…!!!”
Suing….. (tas dilempar ke kebon di depan jalan rumah, tambah keraslah jeritan anak itu) orang-orang yang melihatnya… hanya diam terpaku atau tetap jalan seperti angin lalu.
“biarin anak bandel…” BUG!! Pukulan sandal mendarat tepat dipaha bagian belakang anak itu, semakin menjadilah… tangis anak itu…”

Heran.. heran…
Sebel banget gak sih… lihat tingkah orang tua kayak gitu… bener-bener sok TUA!.. seharusnya mereka berkaca dulu sebelum memarahi anaknya. Kenapa si anak bisa seperti itu. Emangnya dengan kekerasan bisa memecahkan masalah… Gimana si anak bisa ngembangin potensi, gimana anak mo belejar dengan senang, gimana anak mo… SUMPEH… munculnya generasi unggul sulit terjadi bila orang tua seperti itu!!

“Kalau cinta sudah dibuang, jangan harap keadilan akan datang”

Di jalanan kami sandarkan cita-cita
Sebab di rumah tiada lagi yang bisa dipercaya… hiks…

Orang tua anggaplah kami sebagai manusia.
Kami bertanya tolong dong jawab dengan cinta

Fulana… anaknya menggemas kan… sekilas. Tapi saat lebih banyak berinteraksi… MasyaAllah… bikin pusing kepala, dada berdebar-debar, gigi cekot-cekot. Bicaranya sangat sulit dijaga segala penghuni ragunan dan anatomi tubuh kerap keluar dari mulutnya. Ketika diajak bicara ia akan mendengar tapi entah seperti apa kupingnya hingga saat orang berbicara, orang itu akan merasa dihargai tapi sejenak ia selesai bicara maka Fulana akan bertingkah seperti tidak pernah mendengar ucapan orang tersebut.
Ada apa gerangan si Fulana...???

BACA JUGA YANG INI:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar