Acara berlangsung dua sesi pertama presentasi pada pukul 19.00-20.00 WIB, diselingi jamuan makan malam, dan terakhir sharing serta diskusi yang berakhir hingga pukul 22.30 WIB. Seminar ESQ kali ini dibawakan oleh pencetus dan pendiri ESQ Leadership Center, Dr HC Ary Ginanjar Agustian.
Seminar ini dapat terlaksana setelah Abdulrahman M.A. Al-Khayyat terkesima usai membaca buku ESQ yang telah terjual jutaan kopi kemudian mengundang Ary Ginanjar Agustian untuk menerangkan lebih mendalam mengenai ESQ 165. Bagi Ary Ginanjar kunjungan ke kediaman Dubes Arab ini merupakan kedua kalinya setelah seminggu sebelumnya diundang jamuan pagi.
Setelah mendapat gambaran mengenai konsep ESQ, Abdulrahman M.A. Al-Khayyat menyimpulkan bahwa ESQ 165 sangat baik untuk di sebarluaskan ke negara-negara lain khususnya kawasan Timur Tengah dan Afrika. Karena itulah ia mengundang para Dubes negara-negara tersebut ke kediamannya untuk mendengarkan pemaparan langsung dari pendiri ESQ LC Dr. HC Ary Ginanjar.
“Training ESQ 165 telah menjadi fenomena karena dikelola oleh sumber daya manusia yang mempunyai ide-ide cemerlang, sehingga menghasilkan konsep yang handal,” ucap Al-Khayyat saat membuka seminar.
Selain mengundang para dubes, pada acara pertemuan yang dinamakan Rububiyah atau Majelis Rabu itu Al-Khayyat juga, mengundang berbagai tokoh dari pemerintahan dan perguruan tinggi, dan beberapa media masa. Tampak di antara sekitar 70 peserta adalah Dirjen Binmas Islam Prof. Dr. Nasarudin Umar, MA.
Ary Ginanjar mengatakan bahwa ada tiga kecerdasan yang dapat membuat manusia sukses di dunia maupun akhirat, yaitu kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan Spiritual (SQ). “Janganlah kita memisahkan ketiga kecerdasan tersebut. Bila kecerdasan ini disatukan, maka akan menghasilkan suatu sinergi yang hebat,” kata Ary.
Ary mengingatkan para peserta agar jangan meninggalkan ajaran agama dalam segala aspek kehidupan sehari-hari, karena di dalam kitab suci khususnya Al-Qur’an telah diajarkan bagaimana berbisnis, menjadi pemimpin dan lain sebagainya. “Pekerjaanmu sebagai cara berbakti kepada Allah di dunia, bila hal ini kita yakini maka kita akan ikhlas dan tulus dalam bekerja sehingga,” jelasnya.
Para peserta tampak begitu antusias mengikuti seminar ESQ yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Bahkan para duta besar meminta tanda tangan Ary Ginanjar di atas buku ESQ yang dicetak dalam tiga bahasa, Indonesia, Inggris, dan Arab.
Usai training Abdulrahman M.A. Al-Khayyat memberikan cendera mata kepada Ary Ginanjar Agustian sebuah termos dan gelas yang terbuat dari logam. Hal ini symbol dari manusia yang harus selalu siap menerima ilmu-ilmu yang bermanfaat seperti ESQ.
Kemudian acara dilanjutkan dengan santap malam bersama dan sharing antara peserta seminar dengan Ary Ginanjar. Sharing berjalan seperti layaknya diskusi di dalam sebuah keluarga besar, hal ini tercipta karena rasa kekeluargaan yang telah terjalin di ruang tersebut.
“Seminar ESQ ini sangat bagus, Insya Allah nilai ini tak hanya untuk Indonesia melainkan untuk umat muslim. Ini akan membuat mereka memaknai nilai-nilai Islami di dalam tiap pekerjaannya dan tidak lepas dari 165 atau Ihsan, Iman, Islam,” ungkap Al-Khayyat.
Nurkholis Ridwan salah seorang wartawan yang biasa meliput acara di kedutaan besar Saudi Arabia mengatakan bahwa baru kali ini ada acara seminar di kedutaan Arab yang berlangsung hingga larut malam. Ia melihat betapa antusiasnya Dubes Al Khayyat mempersiapkan dan menyelenggarakan acara malam itu.
“ESQ membantu apa saja yang mesti kita lakukan di dunia yang modern ini dan hal ini merupakan hal yang penting. Karena Allah SWT mengatakan ambilah hal yang baik dari setiap wilayah dan setiap orang,” ujar Victor Zmeter, duta besar Lebanon. (josantos/ida)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar