CHOOSE YOUR LANGUAGE:

CHOOSE YOUR LANGUAGE:

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sabtu, 13 Februari 2010

JIL MENGUSUNG PLURALISME, SEKULARISME DAN LIBERALISME

Umat Islam haram mengikuti paham pluralisme, sekularisme, dan liberalisasi agama
(keputusan fatwa MUI no.7 munas VII. Tgl 19-22 Jumadil Akhir 1426 H/ 26-29 Juli 2005)

Hati-hati dengan ucapan, tulisan, dan pemikiran orang-orang di bawah ini agar tidak tersesat dunia dan akhirat:

JIL begitu semangat ‘mengkritisi’ Al-Qur’an, menolak beberapa nash hadits-hadits shahih, serta menuduh para ulama sebagai kelompok konservatif. Dilain pihak, mereka bahkan teramat sibuk bergelut dengan referensi-referensi liberal. Bacaan-bacaan wajib mereka, kini Tahrirul Mar’ah milik Qasim Amin, The Spirit of Islam-nya Amir Ali, serta Al Islam wa Ushul Al Hukmi yang sesungguhnya hanya jiplakan dari tulisan orientalis Inggris Thomas W. Arnold.

Nama-nama semisal, Sayid Ahmad Khand, Arkeun, Ali Abdul Razik, Charles Kuzman, Fatimah Marnissi, Nasir Hamid Abu Zaid dan Fadzlurrahman seolah-olah "kitab suci" baru yang kini melekat di otak mereka. Di saat yang sama, mereka mulai tampak malas menelaah Al-Qur’an, bahkan boleh jadi mual, mules, perih, kembung jika mendengar dalil-dalil dari hadits.

Daftar 50 TOKOH JIL INDONESIA
A. Para Pelopor
1. Abdul Mukti Ali
2. Abdurrahman Wahid
3. Ahmad Wahib
4. Djohan Effendi
5. Harun Nasution
6. M. Dawam Raharjo
7. Munawir Sjadzali
8. Nurcholish Madjid

B. Para Senior
9. Abdul Munir Mulkhan
10. Ahmad Syafi’i Ma’arif
11. Alwi Abdurrahman Shihab
12. Azyumardi Azra
13. Goenawan Mohammad
14. Jalaluddin Rahmat
15. Kautsar Azhari Noer
16. Komaruddin Hidayat
17. M. Amin Abdullah
18. M. Syafi’i Anwar
19. Masdar F. Mas’udi
20. Moeslim Abdurrahman
21. Nasaruddin Umar
22. Said Aqiel Siradj
23. Zainun Kamal

C. Para Penerus
24. Abd A’la
25. Abdul Moqsith Ghazali
26. Ahmad Fuad Fanani
27. Ahmad Gaus AF
28. Ahmad Sahal
29. Bahtiar Effendy
30. Budhy Munawar-Rahman
31. Denny JA
32. Fathimah Usman
33. Hamid Basyaib
34. Husein Muhammad
35. Ihsan Ali Fauzi
36. M. Jadul Maula
37. M. Luthfie Assyaukanie
38. Muhammad Ali
39. Mun’im A. Sirry
40. Nong Darol Mahmada
41. Rizal Malarangeng
42. Saiful Mujani
43. Siti Musdah Mulia
44. Sukidi
45. Sumanto al-Qurthuby
46. Syamsu Rizal Panggabean
47. Taufik Adnan Amal
48. Ulil Abshar-Abdalla
49. Zuhairi Misrawi
50. Zuly Qodir

Beberapa contoh paham yang keliru dalam JIL :
  1. Menghalalkan pernikahan antara muslimah dengan non muslim (ada didalam buku Fikih Lintas Agama terbitan Yayasan Paramadina)
  2. Adanya anggapan bahwa umat muslim akhir-akhir ini berada dalam kejumudan berpikir dan keputusasaan menghadapi problematik kehidupan.
  3. Adanya metoda penafsiran Al Qur'an yang keliru, dimana ada banyak ayat yang dianggap sudah tidak sesuai dengan perkembangan jaman. Hal ini karena dalam menafsirkan Al Qur'an mereka memakai metode HERMENEUTIKA atau kritik teks yang biasa digunakan kalangan gereja untuk menafsirkan injil dan karya sastra gereja
  4. Adanya paham PLURALITAS, penyetaraan agama, anggapan bahwa semua agama adalah sama dan baik, serta menyamaratakan kedudukan Al Qur'an dengan karya tulis lain.
  5. Menyatakan bahwa TUHAN adalah individu ATHEIS
  6. Menganggap bahwa hukum-hukum dalam Islam (hukum potong tangan bagi pencuri, memakai jilbab, berjubah, rajam dll) hanyalah bagian dari budaya Arab yang tidak wajib diikuti oleh umat Islam n0n Arab.

PENISTAAN AGAMA YANG DILAKUKAN JIL :
Agama bukan produk Tuhan.
Agama adalah penjajah budaya dan pemasung intelektual.
Agama mematikan akal dan nalar.
Agama sumber konflik dan pembawa bencana.
Islam adalah strategi budaya Muhammad dan merupakan sinkretik, serta campuran budaya: Judaisme, kristianisme dan arabisme.
Penulisan bahasa arab adalah arabisme.


PENISTAAN TERHADAP AL-QUR’AN YANG DILAKUKAN JIL :
Kemaslahatan lebih diutamakan daripada ayat-ayat Tuhan.
Umar ikut menciptakan Al Qur’an.
Teks Al Qur’an tidak autentik.
Nabi dan para sahabat adalah para pencipta Al - Qur’an.
Al Qur’an angker dan perangkap bangsa Quraisy, serta dibuat oleh manusia dan bukan kitabsuci.
Al Qur’an membelenggu kebebasan dan menciptakan tragedi kemanusiaan. Muhammad, Islam dan Al Qur’an tidak terlepas dari distorsi / penyimpangan. Kandungan Al Qur’an kontroversi.
Al Qur’an saja bermasalah, apalagi kitab kuning.

PENISTAAN TERHADAP NABI, SHAHABAT dan ULAMA YANG DILAKUKAN JIL :
Utsman pelaku nepotisme dan keliru membuat mushaf Al Qur’an.
Nabi dan para Tokoh Non Muslim seperti: Gandhi, Luther, Bunda Terresa dan Romo Mangun bersama-sama menunggu disurga.
Kisah Heroik Para Nabi dan Mu’jizatnya hanya dongeng seperti : Sinetron “Saras 008” atau kisah heroik James Bond.
Nalar Politik Tirani dibentuk oleh Khulafa’ Rasyidin.
Para sahabat Nabi telah memperagakan Politik Islam dengan sangat sempurna mengerikannya.
Imam Al-Mawardi mengkhianati hak-hak rakyat dan seorang Rasis / Arabisme.
Doktrin Politik Sunni ambigu dan out of date / kadaluarsa.
Al-’Asy’ari dan Al-Ma’turidi menjalin persekongkolan politik.
Aswaja adalah sekte yang telah memanipulasi teks-teks keagamaan.

PENISTAAN TERHADAP SYARIAT ISLAM YANG DILAKUKAN JIL :
Syari’at Islam menciptakan gerombolan mafia dan anjing-anjing penjilat kekuasaan.
Syari’at Islam diskriminatif terhadap perempuan dan non muslim.
Formalisasi Syari’at Islam bukan hanya Utopis, tapi juga Tirani.

Dari berbagai sumber
SELENGKAPNYA TENTANG JIL KLIK DISINI

BACA JUGA YANG INI:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar