CHOOSE YOUR LANGUAGE:

CHOOSE YOUR LANGUAGE:

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 13 Januari 2010

MABRUR TANPA BERHAJI

Suatu ketika Hasan Al Basyri menunaikan ibadah haji. Ketika beliau sedang beristirahat, beliau bermimpi. Dalam mimpinya beliau dua malaikat sedang membicarakan sesuatu. Malaikat membicarakan tentang tidak adanya haji yang mabrur di tahun itu. Hal ini disebabkan karena riya, ada tetangganya yang lebih memerlukan uang tapi tidak di bantu dan justru uangnya untuk berhaji, ada yang sudah berhaji berkali-kali, sementara masih banyak orang yang tidak mampu, dan berbagai sebab lainnya. Namun tetap ada orang yang mendapatkan pahala haji mabrur, meskipun orangnya tidak naik haji. Dia bernama Sa'id bin Muhafah, tukang sol sepatu di kota Damsyiq. Hasan al Basyri terkejut dan langsung terbangun.

Sepulang dari Makkah, beliau tidak pulang ke Mesir, tapi langsung menuju Damsyiq (Siria). Sesampai disana dicarinya tukang sol sepatu yang disebut malaikat dalam mimpinya. Akhirnya Hasan al Basyri menemukan tukang sol sepatu yang berpakaian lusuh, "Benarkah Anda bernama Sa'id bin Muhafah?" tanya beliau. "Betul, kenapa?" jawab orang itu, Hasan al Basyri segera menceritakan mimpinya. "Sekarang saya tanya, adakah sesuatu yang telah Anda perbuat, sehingga Anda berhak mendapatkan pahala haji mabrur, barang kali mimpiku benar" selidik Hasan al Basyri setelah menceritakan mimpinya.

"Saya sendiri tidak tahu, yang pasti sejak puluhan tahun yang lalu saya memang sangat rindu Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Mulai saat itu setiap hari saya menyisihkan uang dari hasil kerja saya, sebagai tukang sol sepatu. Sedikit demi sedikit saya kumpulkan. Dan pada tahun ini biaya itu sebenarnya telah terkumpul. Namun suatu ketika saya diminta isteri yang sedang ngidam membelikan daging yang dia cium baunya, saya cari sumber daging itu, ternyata berasal dari gubuk yang hampir runtuh, disitu ada seorang janda dan 6 anaknya. Saya bilang padanya bahwa isteri saya menginginkan daging yang ia masak, meskipun secuil saja. Ia tidak memperbolehkannya, hingga saya bermaksud membelinya berapapun harganya, dia tetap menolak. Akhirnya saya tanya kenapa ?... Daging ini halal untuk kami dan haram untuk tuan. Karena daging ini adalah bangkai keledai, bagi kami daging ini halal, karena andai kami tidak memakannya tentunya kami akan mati kelaparan. Jawab si janda sambil menahan air matanya".

"Mendengar ucapan tersebut sepontan saya menangis, lalu saya pulang, saya ceritakan kejadian itu pada isteriku, diapun menangis, akhirnya uang tabunganku untuk berhaji kuberikan semuanya untuk dia". Mendengar cerita tersebut Hasan al Basyri pun tak bisa menahan air mata. "Jika begitu engkau memang patut mendapatkannya". Ucap Hasan al Basyri....

Wallahu a'lam.

BACA JUGA YANG INI:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar